Era digital seperti sekarang teknologi dapat dirasakan semua orang dimana saja, baik di desa maupun di kota. Meskipun perkembangan teknologi sudah masuk ke desa – desa dipinggiran kota namun pemanfaatan teknologi masih sebatas aspek rekreasi. Sehingga sering kita jumpai anak-anak memainkan gadgetnya namun hanya sebagai sarana hiburan, belum dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan. Berdasarkan hasil pengamatan kami di sebuah desa di Kabupaten Ponorogo, anak – anak bermain menggunakan gatgednya rata – rata 6 jam per hari.

Keadaan Pandemi seperti sekarang yang mengharuskan anak – anak untuk belajar dirumah juga turut berdampak pada penambahan jumlah penggunaan gatged sehari – hari. Anak – anak lebih bersemangat ketika diajak bermain gatged dari pada diajak untuk mengerjakan tugas sekolah. Sebenarnya dengan menggabungkan dua hal tersebut, yaitu gatged dan pendidikan dapat memberikan manfaat yang selaras dan efektif.

Nilai edukatif dan nilai rekreatif dapat diperoleh secara bersama – sama. Salah Satunya adalah dengan menggunakan Aplikasi Kahoot! Penggunaan Aplikasi ini dapat  dikelola oleh guru atau mentor belajar anak. sehingga anak-anak dapat belajar dengan metode quiz yang menyenangkan melalui smartphone mereka.

Ketika anak-anak diperbolehkan menggunakan gatgednya dalam pembelajarannya, maka mereka semakin bersemangat dan antusias sejak kegiatan belajar dimulai hingga selesai. Adanya fitur peringkat dalam aplikasi Kahoot menyebabkan anak semakin tertantang untuk memperoleh skor tinggi. Fitur peringkat seperti ini sering kita temui dalam pembelajaran berbasis gamifikasi dimana suasana belajar menjadi seru dan dapat menumbuhkan motivasi instrinsik untuk belajar.

Untuk guru atau mentor belajar dapat membuat pertanyaan dalam beberapa sesi yang sesuai dengan kompetensi dasar siswa.  aplikasi ini sudah dapat dimanfaatkan untuk jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak. Namun tetap menggunakan jenis pertanyaan yang relevan sesuai perkembangan dan usia anak.