Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki keberagaman budaya. Budaya tersebut dibedakan dalam kategori benda dan non benda. Kali ini kita akan membahas kekayaan budaya non benda yang memberikan manfaat dalam ilmu pengetahuan dan penghapusan kemiskinan. Kebudayaan tersebut adalah cerita rakyat. Cerita rakyat dikenalkan dan disampaikan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Cerita rakyat biasanya dikenalkan orang tua kepada anaknya sebagai sarana hiburan bahkan cara untuk memberi wejangan dan nasehat kepada anak.

Budaya dalam hal ini cerita rakyat dikenalkan kepada anak – anak agar tumbuh rasa bangga, percaya diri dan rasa ikut memiliki kebudayaan tersebut. penyampaian cerita tidak hanya disampaikan sekali namun berulang kali. Cerita rakyat disampaikan kepada anak – anak agar lebih memahami kehidupan dan mengambil pesan dan nilai cerita.

Melalui berbagai cerita rakyat yang ada, kita dapat menanamkan cara berpikir, mengenalkan prinsip hidup nenek moyang dan leluhur kita, ajaran dan perilaku yang ditanamkan sejak dulu. Banyak pesan moral yang mengandung nilai pendidikan karakter terdapat pada cerita rakyat.

Cerita rakyat ini tumbuh dan hidup di berbagai lapisan masyarakat. Sehingga nilai dan pesan dalam setiap cerita anak dapat diakses oleh semua kalangan. Secara tidak langsung, cerita rakyat telah menghapus pembatas antara golongan kaya dan miskin dalam hal pendidikan. Karena dapat diakses oleh semua kalangan, pesan dari cerita rakyat dapat diteladani oleh semua orang.

Kelompok masyakarat kaya dan masyarakat miskin dapat mengambil pesan cerita yang relevan sesuai kehidupannya. Misalnya: orang kaya harus menolong sesama dan bersikap dermawan, sedangkan orang miskin tetap harus bersikap baik dengan menolong sesama serta bersikap gigih dan tidak cepat puas. Beberapa pesan moral dapat diterapkan untuk semua kalangan masyarakat namun pesan yang lain disesuaikan keadaan masing – masing penikmat cerita. Melalui cerita rakyat yang berkembang dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya kesetaraan untuk mendapat pendidikan yang layak dan berkualitas sudah ada sejak zaman dahulu. (dep/22.2)