Mahasiswa Disabilitas UMPO Sampaikan Kebutuhan Penting untuk Mendukung Pendidikan yang Lebih Inklusif
September 15, 2024
Dalam pertemuan terbaru yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), mahasiswa dengan disabilitas menyampaikan sejumlah kebutuhan penting untuk mendukung lingkungan kampus yang lebih inklusif. Beberapa kebutuhan utama yang disoroti termasuk adanya panduan perjalanan khusus di kampus bagi mahasiswa disabilitas, komputer ramah disabilitas yang dilengkapi dengan aplikasi pembaca layar, serta forum atau komunitas khusus bagi mahasiswa disabilitas. Selain itu, para peserta juga mengusulkan dibentuknya grup WhatsApp khusus untuk mahasiswa disabilitas UMPO guna memudahkan komunikasi dan dukungan antar mahasiswa.
Tidak hanya itu, mahasiswa disabilitas juga menekankan pentingnya pelatihan atau workshop yang melibatkan individu disabilitas yang telah sukses, guna memberikan motivasi dan inspirasi. Mereka juga mengusulkan adanya program “Buddy” di mana mahasiswa disabilitas dapat dipasangkan dengan rekan mahasiswa lain untuk membantu mereka beradaptasi dengan kehidupan kampus. Selain itu, kebutuhan pelatihan membaca Braille, pembuatan presentasi PowerPoint, serta keterampilan menulis juga diidentifikasi sebagai prioritas utama untuk meningkatkan keterampilan akademik mereka.
Peserta pertemuan tersebut terdiri dari sepuluh mahasiswa dengan berbagai jenis disabilitas yang berasal dari berbagai daerah, termasuk Surabaya, Sidoarjo, Nganjuk, Malang, Tuban, Jember, dan Ponorogo. Mereka berasal dari berbagai program studi, seperti Studi Islam, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Teknik Informatika. Mahasiswa disabilitas yang hadir diklasifikasikan berdasarkan jenis disabilitas mereka, seperti disabilitas fisik, tunanetra, dan gangguan pada wajah.
Salah satu temuan penting dari diskusi ini adalah kuatnya keterlibatan suara perempuan dalam pertemuan tersebut. Dari sepuluh peserta, terdapat enam perempuan dan empat laki-laki yang memiliki disabilitas serupa dan antusias untuk berbagi pengalaman serta pandangan mereka. Keterlibatan perempuan yang signifikan ini menunjukkan pentingnya representasi gender dan kesetaraan dalam partisipasi mahasiswa disabilitas di kampus.
Dinamika gender juga terlihat dalam program “Buddy”, di mana banyak pendamping mahasiswa disabilitas adalah perempuan. Keterlibatan perempuan dalam peran pendamping ini menjadi faktor penting yang akan dipertimbangkan dalam pengembangan program-program dukungan bagi mahasiswa disabilitas di masa mendatang. UMPO berkomitmen untuk terus mengutamakan inklusivitas, baik dari segi disabilitas maupun gender, guna menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adil dan setara bagi semua mahasiswa.